Selasa, 25 Januari 2011

Suatu Analisa Dan Pengamatan Visual Tentang Stigma Kepemimpinan Yang Menjadi Kebudayaan Di Lembaga Kemahasiswaan UKAW Oleh: Yohanes Reinnamah

Suatu Analisa Dan Pengamatan Visual Tentang Stigma Kepemimpinan Yang Menjadi Kebudayaan Di Lembaga Kemahasiswaan UKAW

Oleh: Yohanes Reinnamah

“PENGGAGAS” atau biasa juga di sebut dengan kata “AKTIVIS” memang selalu menjadi berita yang tidak henti-hentinya di bicarakan oleh kalangan-kalangan di setiap sector maupun sub-sektor, secara internal maupun eksternal….karena pemikirannya mampu menembus semua lapisan lagi pula dapat di terima secara rasional dengan berbagai pertimbangan yang selalu berpihak pada teman-teman mahasiswa untuk kalangan mahasiswa dan masyarakat (sosial) yang terpinggirkan.

Mari kita berbagi info!!!!!!!!!!

“UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA” Merupakan salahsatu Universitas di Kota Kupang NTT yang memiliki mahasiswa ± 7000-an lebih yang distribusi ke 6 (enam) fakultas (Theologi, FKIP, Hukum, Ekonomi, Pertanian dan Perikanan). Namun, di antara sekian banyak mahasiswa, hanya ada beberapa orang saja yang terpanggil untuk mengabdikan dirinya di lembaga kemahasiswaan masing-masing…sedangkan lainnya hanya sekedar menjadikan lembaga kemahasiswaan sebagai tempat perhentian sementara karena kelelahan atau juga mudah di kenal mahasiswa karena predikat “Aktivis” itu (sori..Numpang tenar saja..).. ataukah belum sadar?????

Tidak dapat di pungkiri bahwa telah terjadi penurunan proses pembelajaran di Lembaga Kemahasiswaan UKAW, di karenakan perlakuan terhadap lembaga kemahasiswaan seperti yang di paparkan di atas. Stigma miring dari mahasiswa menyangkut berbagai aksi solidaritas (Demonstrasi) atau mimbar bebas mengantarkan pemikiran mahasiswa (mungkin juga dari kalangan lain selain mahasiswa) pada satu tahap yang namanya “tidak” untuk LK/Aktivis…

Kehadiran organisasi eksternal dari berbagai kalangan memberi warna tersendiri di kalangan aktivis UKAW karena setiap mahasiswa memiliki latarbelakang dari organisasi eksternal masing-masing..tapi kekurangprofesionalan mahasiswa atau aktivis tersebut dalam penempatan diri berdampak pada lembaga kemahasiswaan internal di control oleh lembaga eksternal……..!!!! kesalahdoktrinasi dari orang yang di anggap lebih tinggi secara ilmu, empiric dan logika membawa kepentingan kekuasaan atau dominasi dari salahsatu organisasi luar dan menganggap kecil organisasi lainnya tapi tidak di sadari bahwa yang kecil juga mampu mempengaruhi pemikiran yang besar dengan meminjam salahsatu peribahasa sebiji buah tinta mampu merusak susu sebelanga bukan sebaliknyakan atau………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar