ANALISA PERTUMBUHAN MANGROVE (Rhizophora apiculata sp) DENGAN MENGGUNAKAN METODE BUIS BAMBU DI PANTAI OESAPA KECAMATAN KELAPA LIMA KOTA KUPANG
oleh yohanes reinnamah
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau sekitar 17.508 pulau dan panjang pantai kurang lebih 81.000 km, memiliki sumberdaya pesisir yang sangat besar, baik hayati maupun nonhayati. Pesisir merupakan wilayah perbatasan antara daratan dan laut, oleh karena itu wilayah ini dipengaruhi oleh proses-proses yang ada di darat maupun yang ada di laut. Wilayah demikian disebut sebagai ekoton, yaitu daerah transisi yang sangat tajam antara dua atau lebih komunitas (Odum, 1983 dalam Suryanegara, 2004).
Wilayah pesisir tersebut merupakan daerah pertemuan antara ekosistem darat dan laut, ke arah darat meliputi bagian tanah baik yang kering maupun yang terendam air laut, dan masih dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik laut seperti pasang surut, ombak dan gelombang serta perembesan air laut, sedangkan ke arah laut mencakup bagian perairan laut yang dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar dari sungai maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan, pembuangan limbah, perluasan permukiman serta intensifikasi pertanian (Supriharyono, 2000)
Ekosistem hutan mangrove memiliki fungsi ekologis, ekonomis, dan social yang penting dalam pembangunan, khususnya di wilayah pesisir. Meskipun demikian, kondisi hutan mangrove di
Alih fungsi mangrove maka akan merusak siklus rantai makanan bagi seluruh biota ekosositem mangrove yang juga berkaitan dengan biota yang di depannya yakni
Meningkatnya tekanan ini tentunya berdampak terhadap kerusakan ekosistem hutan mangrove itu sendiri baik secara langsung (misalnya kegiatan penebangan atau konversi lahan) maupun tak langsung (misalnya pencemaran oleh limbah berbagai kegiatan pembangunan ). Oleh karena itu perlu adanya penelitian mengenai “ANALISA PERTUMBUHAN MANGROVE (Rhizophora apiculata Sp) DENGAN MENGGUNAKAN METODE BUIS BAMBU DI PANTAI OESAPA KECAMATAN KELAPA LIMA KOTA KUPANG” yang merupakan salah satu upaya reboisasi untuk mengembalikan fungsi hutan mnagrove secara alami sehingga dapat berfungsi secara ekologis, sosial, ekonomi dan ilmiah.
1.2. Perumusan Masalah
Adapun bentuk permasalahan yang diambil untuk menjadi bahan kajian sebagai salahsatu dasar permasalahan utama pada pertumbuhan mangrove adalah:
1. Bagaimana tingkat pertumbuhan mangrove dengan menggunakan metode buis bambu.
2. Bagaimana kondisi ekologis yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan mangrove dengan menggunakan metode buis bambu.
3. Faktor-faktor ekologi yang terdapat di area penelitian yang mempengaruhi pertumbuhan mangrove.
1.3. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui laju tingkat pertumbuhan mangrove (Rhizophora apiculata sp) yang di tanam di pesisir pantai Oesapa dengan menggunakan metode gubuk bambu.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor ekologi yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan mangrove.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Hutan Mangrove Dan Ekosistem Mangrove
2.2. Pengertian Ekologi Mangrove
2.3. Daya Adaptasi Mangrove Terhadap Lingkungan
2.4. Zonasi Hutan Mangrove
BAB
METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan berlangsung pada bulan november tahun 2009 di pesisir pantai oesapa kecamatan kelapa lima kota kupang
3.2. Materi Penelitian
Materi penelitian meliputi alat dan bahan yang digunakan pada penelitian lapangan (Mangrove) jenis Rhizophora apiculata sp antara lain:
Tabel 1. Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan Bahan | Satuan | Kegunaan |
Alat : Tali rafia Meter roll Salino meter Thermometer Buku Pena Kamera Bahan : Mangrove | M M ‰ Oc - - - Anakan | Untuk Membuat Kapling Menentukan Sampling Untuk Mengukur Salinitas Untuk Mengukur Suhu Tanaman Wadah Untuk Menulis Alat Untuk Menulis Data Alat untuk melakukan dokumentasi Sampel Penelitian |
3.3. Pengumpulan Data
Adapun data yang diambil dilakukan dengan metode survey dengan cara langsung turun ke lokasi penelitian, sehingga penulis langsung berhadapan dalam arti melihat langsung tingkat pertumbuhan mangrove tersebut dengan menggunakan metode gubuk bambu. Prosedur kerja yang akan dilakukan antara lain:
1. Melakukan sampling terlebih dahulu pada area mangrove yang telah ditentukan
2. Melakukan pengukuran tinggi pada anakan mangrove
3. Pengukuran diameter pohon dan jumlah daun
4. Melakukan analisa terhadap faktor-faktor ekologi yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan mangrove.
3.4. Analisa Data
Data yang akan di analisa di lakukan dengan menggunakan rumus pertumbuhan menurut Fauziah (2004) sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Arief, A. 2009, Hutan Hakekat dan Pengeruhnya Terhadap Lingkungan. Yayasan Obor
Indriyanto, 2006. Ekologi Hutan. PT. Bumi Aksara.
Santoso. N. H. W. Arifin. 2004. Rehabilitasi Hutan Mangrove Pada Jalur Hijau Di
Santoso. N. 2000. Pola Pengawasan Ekosistem Mangrove. Makalah Disampaikan Pada Lokakarya Nasional Pengembangan System Pengawasan Ekosistem Laut Tahun 2000.
Supriharyono. 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam Diwilayah Pesisir Tropis. PT Garamedia Pustaka Utama.
Soerianegara. i. dan Indrawan. A. 1998. Ekologi Hutan
Fauziah. Y. Nursal dan Supriyanti. 2004. Struktur dan Penyebaran Vegetasi strata Sampling di Kawasan Hutan Mangrove Pulau Bengkalis Propinsi Riau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar