Kamis, 06 Mei 2010

tor vekunditas

oleh yohanes reinnamah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki garis pantai sepanjang 81.000 km2 terpanjang kedua di dunia setelah Negara Canada. Perairan Indonesia ini umumnya kaya akan sumberdaya perikanan ini dibuktikan dengan banyaknya hasil ekspor ikan dari tahun ke tahun yang terus mengalami peningkatan. Damar(2006)

Di perairan Indonesia terdapat banyak sekali jenis ikan, dan diantaranya banyak yang mempunyai arti ekonomis penting. Diantara ikan yang biasa ditangkap tersebut terdapat golongan ikan yang biasa disebut tuna (thunus spp). Maraknya penangkapan ikan cakalang untuk produksi membuat masyarakat menangkap ikan dalam jumlah yang besar.

Sumberdaya pesisir dan laut NTT adalah wilayah kepulauan dengan luas daratan 47.349,9 km2, yang meliputi 566 pulau diantaranya 42 pulau yang dihuni sementara 524 pulau tidak berpenghuni. Luas perairan laut untuk NTT adalah 200.000 km2, tidak termasuk zona ekonomi eksklusif (ZEE), dengan garis pantai sepanjang 5,700 km2. Secara umum kondisi iklim NTT adalah iklim tropis dengan kisaran suhu rata-rata 26,430c – 28,850c kelembaban udaranya 62,80% - 86,37% dengan curah hujan rata-rata tahunan 1000-3500 mm sifat angin umumnya kencang, kondisi alam ini sangat berpengaruh pada kegiatan perikanan.

Untuk mengejar pendapatan ekonomi yang besar maka masyarakat sering tidak memikirkan dampak yang ditimbulkan apabila ikan-ikan yang ditangkap adalah ikan-ikan yang siap untuk memijah dalam menghasilkan anak-anak ikan cakalang yang baru dalam stok. Adanya aktivitas penangkapan ikan cakalang diluar pulau kera bisa menjadi indikasi awal bahwa populasi jenis ikan tersebut sudah mengalami penurunan.

Teluk kupang dengan luas 50.000 ha merupakan potensi sumberdaya perikanan tangkap bagi masyarakat nelayan di NTT. Jika kegiatan penangkapan ikan mengikuti aturan-aturan yang berlaku (UU no 5 tahun 1990 tentang konservasi maka Teluk Kupang dapat terhindar dari kerusakan-kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh manusia. Pada kondisi stok sumberdaya ikan yang mengalami tangkap lebih, maka penambahan armada penangkapan akan menurunkan total hasil tangkapan dan pada akhirnya menyebabkan kerugian bagi nelayan itu sendiri.

Menurut Martosubroto, menyebutkan bahwa pengelolaan konservasi kawasan secara khusus dapat memberikan kontribusi penting bagi komitmen Indonesia dalam menerapkan aturan-aturan, kode etik penangkapan ikan yang bertanggungjawab. Perikanan Indonesia yang bersifat open accsess, dimana semua orang dapat mendaftar untuk mendapatkan izin penangkapan ikan disaat perikanan sudah mengalami tangkap lebih, akan memberikan tenaga yang lebih besar terhadap kondisi sumberdaya perikanan.


Berdasarkan kondisi inilah maka penting sekali bagi semua pihak yang memiliki kepentingan untuk memanfaatkan dan mengelola sumberdaya perikanan tersebut harus mempunyai informasi tentang musim penangkapan yang tepat untuk ikan target tertentu, dengan demikian penelitian tentang analisa fekunditas ikan cakalang (Catsuwonus pelamis sp) yang tertangkap disekitar perairan teluk kupang sangat penting untuk diamati. Pengetahuan mengenai fekunditas merupakan salahsatu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan karena dengan mengetahui fekunditas ikan maka kita dapat mengetahui suatu dinamika populasi, produksi individu ikan (rekruitmen) efendie(1997)

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

Untuk menduga seberapa besar rekruitmen dari stok ikan cakalang (Catsuwonus pelamis sp) yang akan memijah disuatu perairan.

1.3. Masalah Rumusan

Penangkapan ikan cakalang (Catsuwonus pelamis sp) secara besar-besaran tanpa adanya seleksi terhadap ukuran, jumlah maupun musim pemijahan ikan yang berhubungan dengan rekruitment stok yang baru dalam populasi akan mengancam pelestarian atau keberadaan ikan tersebut


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Ikan cakalang (Catsuwonus pelamis sp)

2.2 Habitat Dan Kondisi

2.3 Tingkah Laku Pada Saat Melakukan Pemijahan

2.4 . Pola Migrasi Ikan Cakalang (Catsuwonus pelamis sp)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan di Laboratorium Eksakta Universitas Kristen Artha Wacana dan laboratorium MIPA Biologi UNDANA untuk pengamatan fekunditas ikan cakalang yang tertangkap di sekitar perairan teluk Kupang yang berlangsung sekitar Bulan Maret, April, Mei melalui pengambilan sampel di sekitar perairan Teluk Kupang yang berlangsung sekitar Bulan September, Oktober dan Nopember 2008.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

No

Alat

Fungsi

1

Baki

Meletakan ikan yang akan diamati

2

Cawan Petri

Tempat meletakan organ yang akan diteliti

3

Mikroskop yang dilengkapi dengan mikrometer

Alat yang digunakan untuk mengamati diameter telur ikan

4

Satu set alat bedah

Digunakan untuk membedah ikan

5

Tissue

Digunakan untuk pengambilan sample penelitian dan untuk membersihkan alat penelitian

6

Timbangan analitik

Untuk mengukur berat sampel

7

Mistar

Untuk mengukur gonad ikan

8

Plastik sampel

Sebagai wadah penyimpanan sampel

Bahan

1

Ikan cakalang

Sampel penelitian sebanyak 20 ekor

2

Formalin 4%

Untuk mengawetkan sampel

3.3 Prosedur Kerja

Ikan diperoleh dari kegiatan penangkapan pole and line disekitar perairan teluk Kupang selama tiga bulan dengan waktu pengambilan sampel seminggu sekali selama 12 minggu dengan 3 macam ukuran (besar,kecil dan sedang) masing-masing 5 ekor. Jadi untuk pengambilan sampel per-minggu adalah 15 ekor untuk 3 ukuran.

Pengukuran panjang total tubuh ikan dari ujung mulut terdepan sampai sirip ekor paling belakang

  1. Sortir ikan berdasarkan ekor (per ekor)
  2. Timbang berat dan panjang ikan
  3. Belah ikan dari bagian operculum ke arah belakang sampai mendekati anus
  4. Keluarkan gonad dari isi perut
  5. timbang berat gonad

3.4 Analisa Data

3.4.1 Perhitungan IKG dilakukan terhadap ikan cakalang dengan persamaan dari effendie (1997) adalah sbb:

IKG = berat gonad (gram)/berat tubuh ikan (gram)

3.4.2 Fekunditas

Perhitungan fekunditas dilakukan dengan menggunakan rumus effendie (1997) dengan persamaan sbb:

X : x =V : v

Dimana: X = Fekunditas

x = Jumlah telur pada sampel gonad

V = Berat keseluruhan gonad

v = Sampel gonad

hubungan antara fekunditas ikan cakalang dengan panjang total tubuh ikan dianalisa dengan menggunakan rumus:

F = aLb

Dimana : F = Fekunditas

L = Panjang ikan

A,b = Konstantanya

DAFTAR PUSTAKA

Djatikusumo.1975. Biologi Penangkapan Ikan Ekonomis Penting. Akademi Usaha Perikanan Jakarta.

Damar, A. 2006. Pengertian Dan Ekosistem Wilayah Pesisir. Pusat Kajian Dan Studi Pesisir Dan Lautan IPB

Effendie, I. 1997. Biologi Perikanan, Penerbit Yayasan Pustaka Nusatama.

Melinda, B. 2004. Wilayah Pengelolaan Perikanan Dikawasan Timur Indonesia. Tesis S2 Fakultas Perikanan Universitas Gadja Mada.

Nontji,A. 1987. Laut Nusantara, Penerbit Djambatan.Jakarta.

Ramly,M.2002. Spesies Endemis Makin Langka. Penerbit Akademi Usaha Perikanan Jakarta.

Sanjaya, M. 2004. Musim Penangkapan Ikan Pelagis Besar. Skripsi S1 Universitas Gadja Mada.

Tallo.piet.2002. Gerakan Masuk Laut (Gemala). Pemerintah Propinsi NTT, Sekertaris Daerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar